Keluarga ideal, Keluarga Impian
Individu dan Keluarga dalam hubungannya dengan Masyarakat
Individu adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sedangkan keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Suatu Keluarga mempunyai tujuan yang sama yaitu membuat keluarga ideal dan harmonis (sakinah-mawadah-warohmah), walaupun tiap individu di keluarga tersebut mempunyai peranan dan tugasnya masing-masing .
Keluarga yang IdealSemua orang pasti ingin mempunyai keluarga yang ideal. Keluarga yang di dalam hidup kesehariannya berjalan selaras dan seimbang satu dengan lainnya yang akhirnya memberikan kebahagiaan di dalam keluarga. Apakah sulit membentuk keluarga yang demikian? Tidak sulit, asalkan saling pengertian satu dengan yang lain. Berikut ini ciri-ciri keluarga ideal:
1. Ada pertemuan rutin.
Bila sebuah keluarga sering bertemu dan berkomunikasi ini akan menjadikan keluarga yang bahagia. Mengapa? Karena dengan adanya pertemuan rutin ini akan meminimalkan yang namanya kesalahpahaman, dan dapat mencurahkan segala permasalahan agar menjadi lebih ringan. Pertemuan rutin ini bisa dilakukan waktu pagi hari pada saat sarapan ataupun pada saat makan malam saat semua anggota keluarga berkumpul. Bila di hari libur gimana? Wah itu lebih baik lagi. Keluarga bisa pergi rekreasi ataupun bila tidak sempat jalan keluar, bisa berkumpul di rumah untuk masak bersama ataupun berkebun.
Bila sebuah keluarga sering bertemu dan berkomunikasi ini akan menjadikan keluarga yang bahagia. Mengapa? Karena dengan adanya pertemuan rutin ini akan meminimalkan yang namanya kesalahpahaman, dan dapat mencurahkan segala permasalahan agar menjadi lebih ringan. Pertemuan rutin ini bisa dilakukan waktu pagi hari pada saat sarapan ataupun pada saat makan malam saat semua anggota keluarga berkumpul. Bila di hari libur gimana? Wah itu lebih baik lagi. Keluarga bisa pergi rekreasi ataupun bila tidak sempat jalan keluar, bisa berkumpul di rumah untuk masak bersama ataupun berkebun.
2. Memiliki visi misi bersama
Sebuah keluarga juga harus punya tujuan yang jelas. Dengan planning ke depan yang jelas, masing-masing anggota keluarga akan sadar dengan apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak perlu dikerjakan.
Tujuan yang jelas pun akan memberi arah pada kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh kepala keluarga (suami) dan istri wajib mengingatkan bila ada tindakan-tindakan suami yang sekiranya melenceng dari tujuan yang sudah ditetapkan.
Sebuah keluarga juga harus punya tujuan yang jelas. Dengan planning ke depan yang jelas, masing-masing anggota keluarga akan sadar dengan apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak perlu dikerjakan.
Tujuan yang jelas pun akan memberi arah pada kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh kepala keluarga (suami) dan istri wajib mengingatkan bila ada tindakan-tindakan suami yang sekiranya melenceng dari tujuan yang sudah ditetapkan.
3. Setia pada pasangan
Setia menjadi syarat mutlak untuk menciptakan keluarga harmonis. Bukan hanya laki-laki yang harus setia, tapi wanita juga dituntut untuk setia. Setia pada peran dan tanggungjawab yang melekat padanya sebagai istri dan ibu dari anaknya.
Setia menjadi syarat mutlak untuk menciptakan keluarga harmonis. Bukan hanya laki-laki yang harus setia, tapi wanita juga dituntut untuk setia. Setia pada peran dan tanggungjawab yang melekat padanya sebagai istri dan ibu dari anaknya.
4. Berkorban = Memberi yang terbaik
Setiap tujuan hidup pasti menemui kendala, hambatan dan rintangan. Disinilah sebuah pengorbanan dituntut. Berkorban untuk memberi lebih banyak waktu, perhatian, pikiran ataupun materi. Apapun yang kita berikan pada anggota keluarga sebenarnya adalah sebuah investasi di akhirat kelak, karena bila kita tulus memberinya, maka itu bisa menjadi ladang amal buat kita.
Setiap tujuan hidup pasti menemui kendala, hambatan dan rintangan. Disinilah sebuah pengorbanan dituntut. Berkorban untuk memberi lebih banyak waktu, perhatian, pikiran ataupun materi. Apapun yang kita berikan pada anggota keluarga sebenarnya adalah sebuah investasi di akhirat kelak, karena bila kita tulus memberinya, maka itu bisa menjadi ladang amal buat kita.
5. Memaafkan satu sama lain
Banyak pasangan sulit memaafkan pasangannya karena kekurangan ataupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki pasangannya juga dapat menjadi pemicu retaknya hubungan keluarga. Padahal, memaafkan akan memberi peluang untuk memperbaiki keadaan dan meneruskan apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama
Banyak pasangan sulit memaafkan pasangannya karena kekurangan ataupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki pasangannya juga dapat menjadi pemicu retaknya hubungan keluarga. Padahal, memaafkan akan memberi peluang untuk memperbaiki keadaan dan meneruskan apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama
6. Mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan
Satu hal yang sering dilupakan adalah bersyukur! Terlalu banyak target bisa membuat kita lupa pada apa yang telah kita raih, sehingga kita lupa untuk mensyukuri nikmat dari Tuhan pada kita.
Cobalah anda hitung lagi apa yang setahun atau dua tahun lalu belum dimiliki dan sekarang sudah anda miliki? Bisnis misalnya, atau kendaraan seperti mobil atau asset lain. Bersyukurlah maka nikmatmu akan bertambah.
Nah itu beberapa ciri-ciri keluarga ideal.
Satu hal yang sering dilupakan adalah bersyukur! Terlalu banyak target bisa membuat kita lupa pada apa yang telah kita raih, sehingga kita lupa untuk mensyukuri nikmat dari Tuhan pada kita.
Cobalah anda hitung lagi apa yang setahun atau dua tahun lalu belum dimiliki dan sekarang sudah anda miliki? Bisnis misalnya, atau kendaraan seperti mobil atau asset lain. Bersyukurlah maka nikmatmu akan bertambah.
Nah itu beberapa ciri-ciri keluarga ideal.
Peran tiap-tiap Individu dalam Keluarga
Peranan tiap individu keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi lain dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga.
Peranan tiap individu keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi lain dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
- · Sebagai suami dan ayah, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung. Itulah tugas sebagai kepala keluarga, dan pemberi rasa aman bukan hanya di keluarga tetapi di kelompok sosialnya dan masyarakat di lingkungannya.
- · Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
- · Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis yaitu meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak
2. Fungsi Psikologis yaitu memberikan kasih sayang dan rasa aman
3. Fungsi sosialisasi yaitu membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
4. Fungsi ekonomi yaitu mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
5. Fungsi pendidikan yaitu menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
Jadi, kesimpulannya Keluarga yang ideal adalah keluarga yang mau memutuskan segala sesuatunya bersama-sama, mau berkorban demi keluarga dan saling mengerti satu sama lain. Alangkah indahnya keluarga seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar